Daftar Isi
Kopijadi asupan tepat untuk menambah energi di pagi hari. Namun, tak semua orang boleh minum kopi. Ada beberapa orang yang tidak boleh minum kopi. Siapa saja? Kopi dikenal sebagai salah satu minuman menyehatkan. Jika diminum tanpa gula, kopi ditemukan dapat mengurangi risiko berbagai penyakit termasuk masalah jantung. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, beberapa orang disarankan untuk menghindari asupan kopi. Berikut di antaranya, melansir Eat This Not That. 1. Orang dengan IBSOrang yang tidak boleh minum kopi pertama adalah mereka yang mengidap sindrom iritasi usus besar (IBS). Ahli gizi Angel Planells mengatakan, kafein dapat meningkatkan keinginan buang air besar pada pengidap IBS. "Termasuk juga meningkatkan [intensitas] diare yang jadi gejala utama IBS," tambahnya. 2. Orang dengan glaukomaPenderita glaukoma juga disarankan menghindari asupan kopi. Glaukoma merupakan sebutan bagi sekelompok masalah mata yang merusak saraf optik. Planells mengatakan, tekanan intraokular akan meningkat pada penderita glaukoma saat meminum kopi. "Jadi [penderita glaukoma] disarankan untuk membatasi dan menghindari asupannya," tambah Planells. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan Mount Sinai juga menemukan, asupan kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang punya masalah peningkatan tekanan mata. 3. Orang yang sering kencing
Asupan kopi diketahui dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini tentu berbahaya bagi orang yang punya masalah kandung kemih terlalu aktif atau overactive bladder. 4. Penderita aritmiaAritmia merupakan kondisi detak jantung yang tidak teratur. Asupan kopi bisa memperparah kondisi aritmia. "Kafein dari kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung," ujar ahli gizi Kelli McGrane. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutritionmenemukan potensi lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek saat mengonsumsi kafein. Namun, tak ada cukup bukti konklusif mengenai efek panjangnya terhadap tekanan darah atau kesehatan jantung.
5. Ibu hamilAmerican College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi kafein hingga 200 miligram atau setara dengan dua cangkir kopi setiap hari. Pembatasan ini diperlukan untuk menurunkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Namun demikian, sebuah ulasan yang diterbitkan dalam British Journal of Medicinemenyimpulkan tak ada batas aman asupan kafein selama kehamilan. Ibu hamil perlu mendiskusikannya dengan dokter. 6. Ibu menyusuiSifat stimulan dan diuretik pada kafein dikhawatirkan dapat membuat ibu menyusui mengalami dehidrasi. Ibu disarankan untuk menghindari asupan kafein sebanyak mungkin selama kehamilan dan menyusui. 7. Pengidap gangguan cemasMcGrane mengatakan, kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu. Anda yang mengalami gangguan cemas dan panik disarankan untuk menghindari asupan kopi. Sebuah penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan, kadar kafein yang tinggi berpotensi memicu serangan panik pada orang-orang dengan gangguan cemas. 8. Orang yang sedang diare
Secangkir kopi di pagi hari memang bisa memperlancar proses buang air besar. Namun, efek ini akan menjadi negatif jika Anda sedang mengalami diare. 9. Pengidap epilepsiBeberapa penelitian menemukan, konsumsi kopi dalam jumlah besar dapat meningkatkan frekuensi kejang pada penderita epilepsi. Namun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan hal tersebut. 10. Anak-anak di bawah 12 tahunMcGrane mengatakan, dosis kecil kafein dapat menimbulkan efek yang lebih nyata pada anak-anak. Terlalu banyak kafein pada anak dapat memicu peningkatan detak jantung, rasa cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit perut. Sementara pada balita, kopi dapat menghilangkan rasa lapar. Akibatnya, si kecil tak bakal merasa lapar dan tak mau makan. 11. Pengidap GERDBukan rahasia lagi, pengidap GERD juga jadi salah satu orang yang tidak boleh minum kopi. Pasalnya, kafein dapat melonggarkan katup esofagus bagian bawah yang dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan. |